PERANAN INTERIOR DAN FENG SHUI DALAM DIMENSI RUANG DAN KEHIDUPAN

INTERIOR MENURUT FENG SHUI


Sumber gambar: Rumah Warna Property

Pembahasan feng shui dalam bidang interior bukan sesuatu yang baru karena dalam pelajaran dasar feng shui ada penjabaran tentang berbagai dampak baik dan buruk penempatan produk interior dalam tata ruang yang diteliti, seperti penempatan ranjang, kompor, meja makan, dan perlengkapan lainnya. Pada umumnya, penjabaran tersebut terbagi menjadi dua konsep, yang pertama menggunakan rumusan (Feng Shui Aliran Kompas) dan yang kedua berdasarkan pengamatan dengan konsep sebab akibat (Feng Shui Aliran Bendtuk).
Penjabaran Feng Shui yang menggunakan rumusan/Aliran Kompas akan menuntun kita untuk menentukan baik buruknya susunan tata ruang dan property lain berdasarkan perhitungan sifat gaya medan magnetik alam/ruang. Misalnya, letak kompor yang berunsur api dinilai lebih tepat di sisi timur, tenggara, dan selatan sebab posisi timur dan tenggara memiliki sifat magnetik yang disimbolkan sebagai elemen kayu dan sudut selatan adalah api. Elemen api akan sangat diuntungkan ketika bertemu dengan unsur kayu sehingga disebut “diuntungkan”, sedangkan ketika bertemu api, elemen api merupakan teman yang selaras.
Letak kompor paling pantas di posisi utara karena sifat magnetik alam utama adalah air yang memiliki hubungan kontradiktif dengan objek kompor yang berunsur api. Ketika dua elemen yang bersifat saling bertentangan tersebut bersinggungan, timbul efek yang tidak harmoni dan saling merusak. Dalam feng shui, komposisi yang salah ini disebut kualitas yang tidak menguntungkan dan akan menciptakan atmosfer buruk yang akan merugikan kehidupan dan perilaku penghuninya.
Penjabaran feng shui melalui aliran bentuk lebih menitikberatkan pada dampak dari akibat yang timbul karena ditelitinya suatu objek tata ruang. Misalnya, paling pantang meletakkan ranjang dibawah bentangan balok karena bisa membuat penggunanya sakit. Analisis ini bukan bersifat mistis tapi bisa dijelaskan dengan logika. Secara kasat mata, bentangan balok biasanya berfungsi menahan beban dan menyalurkan beban tersebut ke tiang yang berfungsi untuk penyangga. Saat terjadi gerakan atau getaran dari beban diatasnya, balok tersebut juga akan bergetar dan melepaskan massa dengan lenturan energi yang menekan ke bawah. Dengan begitu, mereka yang tidur dibawah balok secara berkesinambungan akan menerima tekanan dari massa yang dilenturkan itu sehingga pada akhirnya dapat mengganggu aliran darah dan saraf mereka. Lama-kelamaan hambatan ini akan menyebabkan sakit pada si pengguna dan menurunkan stamina.
Secara garis besar bisa kita simpulkan bahwa feng shui interior membahas tentang dampak baik buruknya bentuk ruang, letak mebel, dan properti dekorasi terhadap mereka yang tinggal dalam ruang yang dimaksud. Ruang yang diatur melalui komposisi yang selaras dengan aturan/hukum alam akan menciptakan atmosfer yang menguntungkan. Harapannya, dengan pengaturan ini, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup penghuninya bisa ditingkatkan. Sebaliknya, komposisi yang berkualitas buruk/salah dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak buruk yang bisa merugikan kesehatan, emosi dan psikologi seseorang.



Sumber:
Dian, M dan Xue, Ivon. 2014. Feng Shui dan Interior Rumah Tinggal. Kompas Gramedia:Jakarta. 

Komentar